PROSES ADAT PERNIKAHAN DI LARANTUKA
Sebagai sebuah masyarakat yang menyimpan berbagai macam
warisan budaya dan adat istiadat,Larantuka sebagai sebuah kota di Flores Timur masih
menyimpan beberapa kegiatan kebudayaan.Perkawinan sebagai ritual adat menggambarkan
sebuah kearifan budaya Lamaholot yang sejak turun temurun diwariskan nenek
moyang.Sebagai kota yang kental dengan kehidupan beragama dan budaya
portugisnya,proses perkawinan di Larantuka menempati posisi tersendiri dalam khasanah kebudayaan
lamaholot .Pesta perkawinan menjadi pesta besar setelah pesta penerimaan
sakramen ekaristi (sambo baru).Tahap yang dijalankanpun tergolong panjang.
Maso minta/tongka Tanya
Proses ini mengawali proses menuju perkawianan.Dalam proses
ini keluarga dari pihak laki-laki akan menyambangi kediaman perempuan.Orang tua
dari laki-laki beserta keluarga besar nya setelah menanyakan keseriusan anaknya
bermaksud untuk memperkenalkan diri kepada keluarga perempuan.Juru bicara dari
pihak laki-laki akan menjelaskan maksud kedatangan keluarga besar mereka dan
meminta ijin kiranya pihak perempuan berkenan merestui anaknya untuk menjalin
hubungan dengan anak mereka.Biasanya dalam proses ini belum dibicarakan secara
serius tentang kelanjutan hubungan kedua pasangan,hanya sekedar silahturahmi
dan berkenalan.Kadang pada proses ini sudah mulai dibicarakan tentang belis/mahar
yang harus dipenuhi pihak laki-laki.
Tarian menyambut pengantin |
Pertunangan/Tuka Cince
Ketika dilihat bahwa hubungan anak mereka dengan gadis
pujaan hatinya sudah memasuki tahap serius maka keluarga bersiap untuk
melanjutkan ke tahap selanjutnya.Orang tua laki-laki akan kembali mengumpulkan
keluarga besarnya dan bersama-sama mereka mendatangi pihak perempuan.Sebelum kedatangan
umumnya keluarga wanita diberitahukan
terlebih dahulu sehingga telah ada persiapan.Ketika memasuki proses ini maka
pasangan sudah terikat.Cincin dipersiapkan sebagai lambang mengikatkan cinta
kedua anak mereka dan kedua keluarga besar.Kedua keluarga juga membicarakan
proses selanjutnya,setelah cincin dikenakan oleh masing-masing pasangan.Kedua
keluarga besar secara resmi sudah dipersatukan dan ketika ada hajatan diantara
keduanya maka mereka akan saling mengundang.Perempuan dengan sendirinya harus
lebih sering diperhatikan laki-laki dengan menyiapkan segala yang menjadi
kebutuhannya.Pada proses ini kadang selain membawa cincin keluarga laki-laki
juga membawa perlengkapan lainnya seperti
perhiasan emas yang akan dikenakan wanita.Kesempatan ini juga dipakai
untuk membicarakan belis/mahar yang harus disiapkan mempelai laki-laki.Ketika
sudah memasuki proses ini, bila sebelum terjadi pemberkatan nikah salah satu
pasangan melanggar maka akan dikenakan denda.Denda dikenakan sesuai kesepakatan dan pembicaraan diantara
kedua keluarga sesuai tuntutan keluarga yang dikhianati. Sering disebut sebagai
tanda Tuto Malu atau menjadi pelajaran agar tidak menyepelehkan/melanggar
kesepakatan.
Tuli Nama
Tuli nama/tulis nama merupakan kegiatan mencatatkan nama
pasangan di Gereja untuk mengikuti pemberkatan nikah.Peraturan gereja katolik
mewajibkan pasangan untuk mengikuti kursus perkawinan sebelum menikah.Setelah
itu pasangan yang akan menikah diumumkan dalam tiga minggu berturut-turut
namanya diumumkan di Gereja asal pasangan.Melengkapai proses di Gereja kedua
keluarga kembali bertemu dan mulai berbicara serius mengenai kegiatan
pernikahan.Detail acara dan perlengkapan yang diperlukan sudah mulai
dibicarakan dalam kesempatan ini.Kedua keluarga berkumpul sambil menikamati hidangan yang disediakan
pihak wanita.Tanggal pernikahan mulai ditetapkan.
Anta Sire Pinang
Setelah pengumuman ketiga di Gereja dan dipastikan pernikahan sesuai jadwal yang
ditentukan,sehari sebelum pemberkatan pernikahan (biasanya malamnya dilanjutkan
dengan resepsi pernikahan) digelar proses anta sire pinang.Proses ini di banyak
daerah sering disebut dengan “antar seserahan”.Dahulu pada acara ini selalu
diiringi kelompok musik dengan perlengkapan musik,gendang,suling,juk/okulele,gitar
dan biola sambil membawakan lagu Lui E
dan lagu daerah lainnya.Dalam proses ini keluarga laki-laki akan menghantar belis/mahar
juga segala perlengkapan pernikahan dan pesta pernikahan kepada keluarga wanita.Baju
pengantin dan semua perlengkapan pakaian yang akan dikenakan mempelai wanita disiapakan
dari ujung rambut sampai ujung kaki.Binatang yang akan disembelih.Beras dan
perlengkapan makanan lainnya beserta peralatan memasak.Juga tak lupa kayu
bakar.Sebelum memasuki rumah mempelai wanita,di depan pintu rumah perwakilan
keluarga calon pengantin pria akan dijemput oleh perwakilan keluarga calon
pengantin wanita.Wakil keluarga pria akan menuangkan arak di gelas dan
memberikan kepada wakil keluarga wanita.Setelah wakil keluarga calon mempelai
waniat menenggak arak yang diberikan,wakil keluarga pria akan memberikan belis
(uang/gading sesuai kespakatan kedua keluarga) dan diterima wakil dari keluarga
wanita.Wakil keluarga wanita umumnya akan membalas dengan memberikan sarung (tenun ikat Flores
timur)satu atau dua lembar atau cindera mata lain(tergantung kesepakatan
keluarga wanita).Setelah upacara serah-serahan hantaran selesai dilanjutkan
dengan santap malam menikmati hidangan yang disediakan keluarga calon pengantin
wanita.
Suasana pesta nikah di Flores |
Kumpo Kao
(Bukan termasuk tahapan pernikahan tetapi proses yang
mengikutinya).Beberapa
jam sebelumnya di tenda pesta keluarga dari calon
pengantin pria dan wanita akan menerima tamu dari keluarga yang
mengantar
pemberian berupa uang dan binatang (anta bagian)yang dikumpulkan (urung
rembuk)memberikan bantuan/partisipasi (kumpo kao).Kumpo kao merupakan
adat
kebaiasaan yang dilakukan keika ada pesta pernikahan atau ada
kematian.kumpo
kao dimaknai sebagai sambo tangan (ikut berkontribusi) membantu dengan
memberikan uang sesuai kemampuan.Kumpo kao hanya untuk keluarga
besar dari yang empunya hajat/yang ada hubungan kekerabatan.Keluarga
menyiapkan
jamuan makan dan minum untuk rombongan kumpo kao sebagai ucapan terima
kasih.Biasanya
keluarga yang hadir pada saat ini kebanyakan tidak mengikuti jamuan
pernikahan
(pesta pernikahan) besoknya.
Bua Tenda
(Bukan termasuk proses pernikahan tetapi proses yang
mengikutinya).Dua atau tiga hari sebelum anta sire pinang dan pesta pernikahan keluarga
dari calon mempelai pria dan wanita akan mengundang kaum laki-laki sedesa dan
keluarga dekat untuk berpartisipasi dalam proses mendirikan tenda yang akan
dipaki untuk pesta.Tenda yang dibuat biasanya memakai terpal sebagai penutupnya
(dulu memakai seng atau daun kelapa)dengan tiang penyangga dari bambu atau balok kayu.Juga
dibuat panggung memakai balok kayu atau drum.Semua bergotong-royong mendirikan
tenda dan mengambil bangku/kursi untuk ditempatkan di tenda.Besok sebelum pesta
beberapa orang yang terbiasa membuat dekorasi akan begadang membuat dekorasi
tenda dan panggung latar tempat duduk pengantin.Pada pesta perkawinan yang
digelar biasanya setelah acara sambutan dan santap malam dilanjutkan dengan joget
atau menari.Ada dolo-dolo,roko tenda ,cha-cha,teras,jai,dansa,juga
joget dengan berbagai irama music.Tua muda berbaur bergembira bersama.Yang muda
sering sampai pagi,tergantung dari tuan rumah kapan pesta harus berakhir.
Lepa Bujang
Proses pernikahan yang terakhir yang dijalani,tapi sekarang
bukan merupakan sebuah kewajiban jadi
tergantung kepada keluarga mau dirayakan atau tidak.Proses ini merupakan
proses perpisahan atau pernyataan bahwa kedua mempelai telah memasuki kehidupan
berumahtangga, bukan sendiri lagi/bujang.kesempatan ini juga diperguanakan
sebagai ajang ucapan terima kasih dari keluarga dan kedua mempelai kepada teman,saudara,tetangga dan handai
taulan yang membantu sehingga acara pernikahan terlaksana.
Pernikahan dengan segala proses yang mengikutinya menjadi sebuah perjalanan panjang
dan sebuah peristiwa kebudayaan yang
telah lama hidup dan dijalankan oleh para leluhur dan kemudian mereka
wariskan kepada kita.Mewarisi kebudayaan mencerminkan kita sebagai masyarakat
adat yang masih menjaga nilai-nilai luhur tersebut.Menjalankannya membuat kita
sebagai manusia yang tahu adat atau mencintai adat istiadat yang memberikan
kebaikan bagi kehidupan..Tabe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar